Sterilisasi Bedah pada Anjing Jantan

Sterilisasi Bedah pada Anjing Jantan – Sterilisasi bedah pada anjing jantan penting untuk membantu pemilik mengontrol perilaku agresif anjing mereka. Ya, dengan melakukan sterilisasi, anjing jadi lebih tenang dan tidak gelisah, sehingga pemilik tidak lagi kerepotan dengan perilaku berlebihan anjingnya.

Sterilisasi ini bisa dilakukan saat anjing masih kecil (anak anjing). Dengan begitu, dampak hormon jantan bisa ditekan sejak awal, sehingga anjing jantan yang disteril lebih mudah dikontrol.

Selain itu, sterilisasi juga membantu mencegah penyakit pada kelenjar prostat. Pada anjing jantan yang tidak disteril, pembesaran prostat cukup sering terjadi. Namun, setelah disterilisasi, risiko pembesaran prostat bisa ditekan secara signifikan.

Kadang-kadang, anjing jantan dewasa mengalami kesulitan buang air besar. Tapi sebelum menyimpulkan bahwa penyebabnya adalah prostat membesar, pemilik harus memastikan dulu apakah anjing mengalami sembelit karena kurang serat dalam makanannya. Jika benar akibat pembesaran prostat, sterilisasi bisa membantu karena setelah prosedur ini, ukuran prostat akan mengecil.

Dalam proses sterilisasi, dokter hewan akan membuat sayatan di depan skrotum, lalu testis akan diangkat dengan teknik bedah yang steril. Luka sayatan biasanya tidak perlu dijahit, kecuali untuk mengikat pembuluh darah setelah testis diangkat. Setelah operasi, dalam dua hingga tiga hari pertama, skrotum mungkin mengalami sedikit pembengkakan sebagai reaksi alami tubuh. Namun, ini bisa pulih dengan pemberian antibiotik yang tepat.

Jika luka operasi terinfeksi bakteri, bisa terjadi syok septik yang berbahaya. Dalam kasus seperti ini, luka harus dirawat dengan benar, dan anjing harus dipantau terus di klinik hewan untuk memastikan kondisinya membaik.

Sebagai informasi tambahan, banyak organisasi penyelamat hewan melakukan sterilisasi pada anjing liar yang mereka tangkap untuk mengendalikan populasi anjing liar.